Sentimental Analysis
Dalam Teori Elliot disebutkan bahwa pola harga pasar pada umumnya bisa muncul secara acak dan tidak bisa diprediksi.
Akan tetapi, pola pasar secara alami pada umumnya seharusnya bisa diprediksi.
Hal ini dikarenakan selama mekanisme pasar diberlakukan sebagai medium transaksi manusia, pasar bergerak dalam pola yang berulang-ulang sehingga memungkinkan untuk diprediksi.
Sehingga melalui analisis ini, trader maupun investor akan mengukur denyut pemain kunci di pasar yang dapat menggiring opini publik.
Misalnya seperti jurnalis, influencer, atau konsumen harian yang ada di sekitarnya.
Maka dari itu para pengguna dari analisa ini diharapkan dapat menganut filosofi bahwa data tak selalu bercerita kisah yang lengkap.
Namun kenaikan dan penurunan harga juga bisa saja terjadi karena panic selling.
Sehingga sentimen ini juga dapat dikatakan sebagai perasaan atau psikologi yang datang dari aktivitas dan pergerakan harga di dalam suatu pasar.
Dan pergerakan harga secara umum sebagaimana ditambahkan pintu akademi dalam memahami sentimen pasar ini disebutkan ada dua istilah popular yang sering menggambarkan sentimen pasar yaitu :
Mengetahui dan memahami sentimen pasar memiliki sejumlah keuntungan bagi investor. Dengan berhasil mengenali dan mengevaluasi sentimen pasar sebelum berinvestasi memungkinkan investor untuk mengevaluasi aset berdasarkan manfaat fundamental.Memahami sentimen pasar pun dapat membuat kita mengindentifikasi tahap siklus sentimen pasar yang kita masuki.
Sentimen mendorong permintaan dan penawaran (demand & supply) yang pada akhirnya mengarah pada pergerakan harga.
- Sentimen pasar bullish saat harga naik,
- sedangkan bearish saat harga turun.
Biasanya para trader atau investor menggabungkan indikator sentimen pasar dengan kerangka perdagangan atau bentuk analisis lain untuk mempermudah sinyal masuk dan keluar pasar.
Kunci untuk mendapatkan hasil yang maksimal bagi investor adalah untuk mengukur mood di pasar dengan benar dan bertindak lebih cepat saat mengetahui perkiraan.
